Subaru pada awalnya merupakan sekumpulan orang-orang yang berasal dari industri pesawat terbang, yang pada masa itu setelah perang dunia II Industrinya di tutup. Sekumpulan orang tersebut merupakan enginer-enginer yang memiliki kemampuan untuk membuat pesawat terbang. Pada masa itu sekitar tahun 1950-an orang jepang sangat sulit mendapatkan mobil, karena harganya selangit, Mobil merupakan suatu impian yang sulit dijangkau oleh rakyat Jepang. Pada masa tersebut Toyota merupakan produsen mobil yang terkenal dan memiliki harga yang mahal. Melihat hal demikian sekumpulan orang tersebut ingin menciptakan kendaraan yang bisa dimiliki oleh masyarakat jepang tentunya dengan harga terjangkau, sehingga mereka membuat mobil kecil yang sekarang dikenal dengan kei car dijepang.
Dengan keahlian mereka di bidang Industri penerbangan, mereka berusaha membuat mobil tersebut. Uniknya pengaplikasian pada mobil tersebut mengambil konsep dari pembuatan pesawat terbang pada masa itu. Dan pertama kali saat itu mereka membuat bodi melengkung atau membulat hal ini dilakukan agar baja yang tipis namun memiliki kekuatan yang mendekati sama dengan yang tebal, ini merupakan konsep pertama kali yang digunakan pada mobil. Pada pengerjaannya mobil tersebut memiliki pasang surut, dimana ada kalanya mentok dan akhirnya menemukan jalan lagi hingga akhirnya terciptalah sebuah mobil kecil dengan mesin 360 cc yang diberi nama SUBARU 360.
Semula mobil tersebut mendapat respon yang kurang baik, karena diragukan kualitasnya, namun pada sesi tes SUBARU 360 ini memberikan hasil yang menakcupkan. Pada sesi tes dimana mobil SUBARU 360 ini diajak untuk naik turun bukit dengan medan yang cukup berat. Saat pengetesan mobil SUBARU 360 di dampingi oleh sebuah mobil Toyota. Pada pengetesan SUBARU 360 menampilkan sebuah mobil kecil yang kuat dan mampu diajak naik turun bukit dengan baik dan lancar bahkan kendala yang biasa dialami oleh mobil pada umumnya pada saat itu yaitu over heat engine tidak terjadi hal kebalikan dengan mobil Toyota yang mendampinginya mengalami over heat ditengah perjalanan. Hasil tes yang mengagumkan pada saat itu sehingga SUBARU 360 ini akhirnya di produksi masal juga, dan akhirnya rakyat kecil-menengah dijepang bisa merasakan menaiki mobil layaknya mobil-mobil mewah yang lalu lalang pada jaman tersebut.
Tentunya dari kisah tersebut, bisa kita rasakan semangat orang-orang yang ingin mewujudkan suatu impian bagi rakyat kecil. Nampaknya hal ini tidak jauh berbeda dengan di Indonesia. Indonesia pun memiliki Industri Pesawat terbang dan hingga sekarang masih aktif lagi tentunya orang-orang didalamnya bisa mengikuti jejak-jejak pembuat SUBARU 360 tersebut. Walaupun sebenarnya PT DI (Dirgantara Indonesia) dahulu pernah melaksanakan konsep mobil nasional BIMANTARA namun keruntuhan Orde Baru membuat Konsep mobil nasional BIMANTARA mandeg. Jika saja PT DI tetap berfokus dan melanjutkan Konsep tersebut pasti Indonesia memiliki mobil nasional setidaknya seperti SUBARU 360.
0 Komentar