Kerajaan-kerajaan Britania

Kerajaan Bersatu Britania Raya dan Irlandia Utara (bahasa Inggris: United Kingdom of Great Britain and Northern Ireland atau United Kingdom, UK),[catatan 5] atau secara umum dikenal sebagai Britania Raya, atau Inggris Raya, adalah sebuah negara berdaulat yang terletak di lepas pantai barat laut benua Eropa. Britania Raya adalah sebuah negara kepulauan yang terdiri dari Pulau Britania Raya, bagian timur laut Pulau Irlandia dan sejumlah pulau-pulau yang lebih kecil. Irlandia Utara adalah satu-satunya bagian dari Britania Raya yang berbagi perbatasan darat dengan negara berdaulat lain, yaitu Republik Irlandia.[catatan 6] Selebihnya, perbatasan darat Britania Raya dikelilingi oleh Samudera Atlantik, Laut Utara, Selat Inggris dan Laut Irlandia.
Britania Raya adalah sebuah negara kesatuan yang diatur di bawah monarki konstitusional dan sistem parlementer, dengan kursi pemerintahannya berada di ibu kota London. Terdapat empat negara dalam kedaulatan Britania Raya yang masing-masingnya berdiri sendiri,[10] yaitu: Inggris, Irlandia Utara, Skotlandia dan Wales. Tiga negara terakhir memiliki pemerintahan tersendiri yang berbeda-beda kekuasaannya,[11][12] dan berpusat di ibu kota masing-masing, yaitu Belfast, Edinburgh, dan Cardiff. Britania Raya juga memiliki tiga wilayah Dependensi Mahkota, yaitu Guernsey, Jersey, dan Isle of Man.[13] Wilayah-wilayah ini terkait, namun secara konstitusional bukanlah bagian dari Britania Raya. Selain itu, terdapat empat belas wilayah seberang laut Britania.[14] Wilayah-wilayah tersebut merupakan sisa-sisa dari Imperium Britania, yang pada suatu masa pernah menjadi imperium terbesar di dunia yang meliputi hampir seperempat dari luas total bumi. Pengaruh Britania Raya (khususnya Inggris) bisa dijumpai di negara-negara bekas koloninya dalam hal penggunaan bahasa, sistem hukum, sistem pemerintahan, dan budaya.
Britania Raya adalah salah satu negara maju dengan ekonomi terbesar ketujuh di dunia berdasarkan PDB nominal dan ekonomi terbesar kedelapan di dunia berdasarkan paritas daya beli. Britania Raya juga merupakan negara industri pertama di dunia,[15] dan menjadi penguasa di dunia pada abad ke-19 dan awal abad ke-20.[16] Hingga saat ini, negara ini tetap menjadi kekuatan besar yang berpengaruh dalam bidang ekonomi, budaya, militer, sains, dan politik.[17] Britania Raya diakui sebagai negara yang memiliki senjata nuklir, dan pengeluaran militernya menempati urutan terbesar keempat di dunia.[18]
Britania Raya adalah anggota tetap Dewan Keamanan PBB sejak tahun 1946 dan telah menjadi anggota dari Uni Eropa serta pendahulunya; Masyarakat Ekonomi Eropa, sejak tahun 1973. Britania Raya juga merupakan anggota Negara-Negara Persemakmuran, Majelis Eropa, G7, G8, G20, NATO, OECD, dan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).
Kerajaan Bersatu Britania Raya dan Irlandia Utara
Bendera Lambang
Lagu kebangsaan
United States Navy Band - God Save the Queen.ogg

"God Save the Queen"[catatan 1]
Dua pulau barat laut benua Eropa. Yang berwarna adalah pulau yang lebih besar dan di timur laut adalah pulau-pulau yang lebih kecil.
Peta lokasi  Britania Raya  (hijau tua)
– di Eropa  (hijau & abu-abu tua)
– di Uni Eropa  (hijau)  —  [Legenda]
Ibu kota
(dan kota terbesar)
London
51°30′N 0°7′W
Bahasa resmi Inggris[1][2]
Bahasa daerah
yang diakui
Irlandia, Gaelik Skotlandia, Skots dan Skots Ulster, Wales, Kernowek[catatan 2]
Kelompok etnik (2001
[4])
92,1% Kulit putih
4,0% Asia Selatan
2,0% Kulit hitam
1,2% Campuran
0,4% Cina
0,4% Lain-lain
Demonim British atau Briton
Pemerintahan Kesatuan parlementer monarki konstitusional
 -  Monarki Elizabeth II
 -  Perdana Menteri David Cameron MP
Legislatif Parlemen
 -  Majelis Tinggi House of Lords
 -  Majelis Rendah House of Commons
Terbentuk
 -  Undang-Undang Kesatuan 1707 1 Mei 1707 
 -  Undang-Undang Kesatuan 1800 1 Januari 1801 
 -  Perjanjian Inggris-Irlandia 12 April 1922 
Bergabung ke UE 1 Januari 1973
Luas
 -  Total 243.610 km2 (ke-80)
 -  Air (%) 1.34
Penduduk
 -  Perkiraan pertengahan 2010 62.262.000[5] (ke-22)
 -  Sensus 2001 58.789.194[6] 
 -  Kepadatan 255,6/km2 (ke-51)
PDB (KKB) Perkiraan 2012
 -  Total $2.308,503 milyar[7] 
 -  Per kapita $36.605,022[7] 
PDB (nominal) Perkiraan 2012
 -  Total $2.452,689 milyar[7] 
 -  Per kapita $38.891,321[7] 
Gini (2008–2009) 41[8] 
IPM (2011) 0,863[9] (sangat tinggi) (ke-28)
Mata uang Pound sterling (GBP)
Zona waktu GMT (UTC+0)
 -  Musim panas (DST) BST (UTC+1)
Format tanggal hh/bb/tttt (AD)
Lajur kemudi kiri[catatan 3]
Ranah Internet .uk[catatan 4]
Kode telepon 44
1 Lambang kerajaan kedua juga digunakan di Skotlandia

Etimologi dan terminologi

Nama "Kerajaan Bersatu Britania Raya dan Irlandia Utara" diperkenalkan pada tahun 1927 dalam Undang-Undang Penamaan Kerajaan dan Parlemen. Hal ini disebabkan oleh kenyataan bahwa kemerdekaan de facto Negara Bebas Irlandia, yang mengakibatkan terpecahnya Irlandia pada tahun 1922, meninggalkan Irlandia Utara sebagai satu-satunya bagian dari Pulau Irlandia yang masih berada di bawah kekuasaan Britania Raya.[19] Sebelumnya, menurut Undang-Undang Kesatuan 1800, yang menyatukan Kerajaan Britania Raya dan Kerajaan Irlandia pada tahun 1801, nama resminya adalah Kerajaan Bersatu Britania Raya dan Irlandia. Britania Raya sebelum tahun 1801 kadang-kadang disebut sebagai "Kerajaan Bersatu Britania Raya".[20][21][22][23] Namun, dalam bagian 1 Akta Kesatuan 1927 dinyatakan bahwa Inggris dan Skotlandia "bersatu menjadi satu kerajaan bernama Britania Raya."[24][25][catatan 7] Istilah "kerajaan bersatu" ditemukan dalam penggunaan informal selama abad ke-18 untuk menggambarkan negara baru, tetapi hanya secara resmi, saat penyatuan Irlandia pada tahun 1801.[26]
Peta Britania Raya; Inggris (merah), Wales (kuning), Skotlandia (biru), dan Irlandia Utara (hijau).
Meskipun Britania Raya, sebagai negara berdaulat, adalah sebuah negara, Inggris, Skotlandia, Wales dan (yang kontroversial) Irlandia Utara juga disebut sebagai negara, meskipun mereka bukanlah negara-negara berdaulat dan hanya Skotlandia, Wales dan Irlandia Utara yang memiliki pemerintahan sendiri.[27][28] Situs resmi Perdana Menteri Britania Raya menggunakan istilah "negara dalam negara" untuk menggambarkan Britania Raya.[10] Sedangkan mengenai Irlandia Utara, nama yang digunakan "bisa menjadi kontroversial, dengan pilihan yang seringkali mengungkapkan preferensi politik seseorang."[29] istilah lainnya yang digunakan untuk menggambarkan status Irlandia Utara adalah "region" dan "provinsi".[30][31]
Britania Raya sering disebut sebagai Britain. Sumber-sumber pemerintah Britania Raya acapkali menggunakan istilah ini sebagai bentuk singkat untuk Britania Raya, sementara media massa pada umumnya juga menggunakan istilah tersebut, namun hal ini menunjukkan bahwa istilah "Britania Raya" itu hanya mengacu pada pulau utama yang meliputi Inggris, Skotlandia dan Wales.[32][33][34] Bagaimanapun juga, di negara-negara lain, istilah Britania Raya lebih umum digunakan, terutama di Amerika Serikat, istilah "Britania Raya" ini dianggap sebagai sinonim untuk "Kerajaan Bersatu" (United Kingdom).[35][36] Selain itu, tim Olimpiade Kerajaan Bersatu juga berlaga di bawah nama "Britania Raya" (Great Britain) atau "Tim GB".[37][38] GB dan GBR adalah kode negara standar untuk Britania Raya (lihat ISO 3166-2:GB), dan akibatnya sering digunakan oleh organisasi internasional untuk merujuk ke Kerajaan Bersatu.
Pada tahun 2006, desain baru dari paspor Britania Raya mulai digunakan. Halaman pertama paspor tersebut menampilkan bentuk panjang dari negara dalam bahasa Inggris, Wales dan Gaelik Skotlandia.[39] Dalam bahasa Wales, bentuk panjang nama negara adalah "Teyrnas Unedig Prydain Fawr a Gogledd Iwerddon", dengan "Teyrnas Unedig" digunakan sebagai nama pendek di situs resmi pemerintah.[40] Sedangkan dalam bahasa Gaelik Skotlandia, bentuk panjangnya adalah "Rìoghachd Aonaichte na Breatainne Mòire is Èireann a Tuath" dan bentuk pendeknya "Rìoghachd Aonaichte".
Kata sifat British umumnya digunakan untuk merujuk pada hal yang berhubungan dengan Britania Raya. Istilah ini tidak memiliki konotasi hukum yang pasti, namun istilah ini digunakan secara umum untuk merujuk pada kewarganegaraan Britania dan hal-hal yang berhubungan dengan nasionalitas.[41] Istilah "British" digunakan secara berbeda untuk menggambarkan identitas nasional mereka atau untuk mengidentifikasi diri mereka sebagai "orang Britania", atau sebagai orang Inggris, Skotlandia, Wales, Irlandia Utara, Irlandia,[42] atau keduanya.[43]

Sejarah

Sebelum tahun 1707

Stonehenge, di Wiltshire, didirikan kira-kira tahun 2500 SM.
Permukiman manusia modern yang kelak akan menjadi Britania Raya sudah terbentuk sejak sekitar 30.000 tahun yang lalu.[44] Pada akhir zaman prasejarah, populasi di wilayah ini diperkirakan telah terbentuk. Periode ini dinamakan dengan masa Kelts Insular, yang terdiri dari Britania Britonik dan Irlandia Gaelik.[45] Penaklukan oleh Romawi yang dimulai pada tahun 43 SM diikuti oleh invasi pemukim Jerman Anglo-Saxon ke wilayah yang kelak akan membentuk Wales.[46] Sebagian besar dari wilayah yang dihuni oleh Anglo-Saxon disatukan menjadi Kerajaan Inggris pada abad ke-10.[47] Sementara itu, penutur Gaelik di Inggris barat laut (yang terhubung ke Irlandia di timur laut dan secara tradisional telah terjadi migrasi dari sana pada abad ke-5)[48][49] bersatu dengan bangsa Pict dan kemudian membentuk Kerajaan Skotlandia pada abad ke-9.[50]
Bayeux Tapestry menggambarkan tentang Pertempuran Hastings dan peristiwa yang menjadi penyebabnya.
Pada tahun 1066, bangsa Normandia menyerang Inggris dan setelah penaklukannya, Normandia berhasil merebut sebagian besar Wales, menaklukkan sebagian besar Irlandia dan membentuk permukiman di Skotlandia, yang membawa masing-masing negara tersebut ke periode baru feodalisme yang berdasarkan model Perancis Utara dan kebudayaan Normandia-Perancis.[51] Kedatangan bangsa Normandia ini membawa pengaruh besar, namun pada akhirnya tetap mampu berasimilasi dengan kebudayaan lokal di masing-masing negara.[52] Raja Inggris pada abad pertengahan berhasil menaklukkan Wales namun upayanya untuk menaklukkan Skotlandia mengalami kegagalan. Setelah itu, Skotlandia tetap mempertahankan kemerdekaannya, meskipun sering berkonflik dengan Inggris. Monarki Inggris, dalam upayanya untuk merebut koloni Perancis, juga seringkali terlibat konflik dengan Perancis, terutama dalam Perang Seratus Tahun.[53]
Memasuki periode modern awal, Inggris dihadapkan pada konflik agama sebagai akibat dari reformasi dan diperkenalkannya gereja Protestan di masing-masing negara.[54] Wales sepenuhnya di klaim sebagai bagian dari Kerajaan Inggris,[55] dan Irlandia ditetapkan sebagai kerajaan dalam persatuan personal dengan Kerajaan Inggris.[56] Wilayah milik bangsa Gaelik Katolik yang merdeka disita oleh Kerajaan Inggris dan diberikan kepada pemukim Protestan dari Inggris dan Skotlandia, yang selanjutnya membentuk Irlandia Utara.[57] Pada tahun 1603, Kerajaan Inggris, Skotlandia dan Irlandia bersatu dalam penyatuan personal saat James VI, Raja Skotlandia, mewarisi mahkota dari Kerajaan Inggris dan Irlandia. James kemudian memindahkan istananya dari Edinburgh ke London. Meskipun demikian, setiap negara tetap menjadi entitas politik yang terpisah dan mempertahankan lembaga politik yang juga terpisah.[58][59] Pada pertengahan abad ke-17, ketiga kerajaan terlibat dalam serangkaian perang berkelanjutan (termasuk Perang Saudara Inggris) yang menyebabkan tergulingnya monarki dan terbentuknya negara republik kesatuan berumur pendek bernama Persemakmuran Inggris, Skotlandia dan Irlandia.[60][61] Meskipun monarki berhasil dipulihkan kembali, hal ini menandai (dengan meletusnya Revolusi Agung pada tahun 1688) bahwa sama seperti monarki-monarki Eropa lainnya, monarki mutlak tidak akan menang. Konstitusi Britania kemudian dikembangkan berdasarkan monarki konstitusional dan sistem parlementer.[62] Selama periode ini, terutama di Inggris, berkembangnya kekuatan angkatan laut mendorong dilakukannya penjelajahan seberang lautan untuk menjajah dan mendirikan koloni, terutama di Amerika Utara (lihat Imperium Britania).[63][64]

Sejak Undang-Undang Kesatuan 1707

Perjanjian Kesatuan yang menyebabkan terbentuknya Kerajaan Bersatu Britania Raya.
Pada tanggal 1 Mei 1707, Kerajaan Bersatu Britania Raya terbentuk sebagai hasil dari penyatuan politik Kerajaan Inggris dan Skotlandia berdasarkan Perjanjian Kesatuan yang disetujui pada tanggal 22 Juli 1706. Perjanjian ini kemudian disahkan oleh Parlemen Inggris dan Skotlandia dalam Undang-Undang Kesatuan 1707.[65][66][67]
Pada abad ke-18, Britania Raya memainkan peran penting dalam mengembangkan ide-ide Barat terutama berkaitan dengan sistem parlementer dan menghasilkan kontribusi yang signifikan dalam bidang sastra, seni, dan ilmu pengetahuan.[16] Britania (terutama Inggris) mempelopori Revolusi Industri yang mengubah perekonomian negara serta memicu berkembangnya Imperium Britania. Selama periode ini, Britania Raya, seperti negara-negara besar lainnya, terlibat dalam eksploitasi kolonial, termasuk perdagangan budak Atlantik, meskipun dengan disahkannya Undang-Undang Perdagangan Budak pada tahun 1807 Britania juga berperan penting dalam memerangi perdagangan budak.[68] Koloni di Amerika Utara telah menjadi fokus utama kegiatan kolonial Britania. Dengan kekalahan mereka dalam Perang Kemerdekaan Amerika Serikat, ambisi kolonial Britania berpaling ke wilayah lain, terutama ke India.[69]
Pada tahun 1800, saat perang masih berkecamuk dengan Perancis, Parlemen Britania Raya dan Irlandia mengesahkan Undang-Undang Kesatuan yang menyatukan dua kerajaan tersebut dan menciptakan Kerajaan Bersatu Britania Raya dan Irlandia pada tanggal 1 Januari 1801.[70]
Painting of a bloody battle. Horses and infantry fight or lie on grass.
Pertempuran Waterloo menandai akhir dari Perang Napoleon dan dimulainya Pax Britannica.
Setelah kekalahan Perancis dalam Perang Revolusi dan Perang Napoleon (1792-1815), Britania Raya mulai muncul sebagai kekuatan angkatan laut dan ekonomi utama yang tak tertandingi di dunia pada abad ke-19 (dengan London yang menjadi kota terbesar di dunia sejak tahun 1830).[71] Menjadi yang tak tertandingi di lautan, Inggris selanjutnya mengadopsi peran sebagai polisi global, yang kemudian dikenal dengan Pax Britannica.[72][73] Periode ini juga menjadi momen pertumbuhan ekonomi, kolonial dan industri yang pesat bagi Britania Raya. Britania Raya (dengan Inggris sebagai kekuatan utama) digambarkan sebagai "bengkel dunia",[74] dan Imperium Britania tumbuh sebagai imperium terbesar yang mencakup India, sebagian besar Afrika, dan wilayah lainnya. Bersamaan dengan kontrol tidak resmi yang dimilikinya, posisi dominan Britania Raya dalam perdagangan dunia ini berarti bahwa secara efektif Britania Raya bisa mengendalikan ekonomi dari banyak negara, seperti Cina, Argentina dan Thailand.[75][76] Sementara itu, di dalam negeri terjadi pergeseran ke kebijakan perdagangan bebas dan laissez-faire. Negara ini mengalami peningkatan populasi yang besar selama abad tersebut, yang disertai dengan terjadinya gelombang urbanisasi besar-besaran, terutama ke London dan Manchester. Hal ini pada akhirnya menyebabkan munculnya tekanan sosial dan ekonomi yang signifikan.[77] Pada akhir abad ke-20, negara-negara lain seperti Jerman, Amerika Serikat, dan Uni Soviet mulai menyalib dominasi industri Britania Raya di kancah internasional.[78]
Black-and-white photo of two dozen men in military uniforms and metal helmets sitting or standing in a muddy trench.
Infanteri Tentara Irlandia selama Pertempuran Somme. Lebih dari 885.000 tentara Britania Raya tewas di medan perang dalam Perang Dunia I.
Britania Raya, bersama dengan Rusia, Perancis dan (setelah tahun 1917) Amerika Serikat adalah beberapa negara-negara besar yang menentang Imperium Jerman dan sekutunya dalam Perang Dunia I (1914-1918).[79] Angkatan Bersenjata Britania Raya berkembang pesat hingga memiliki lebih dari lima juta tentara,[80] dan melibatkan banyak negara-negara imperiumnya beserta beberapa daerah di Eropa. Hal ini menjadikannya sebagai Negara Barat Terdepan dalam Perang Dunia I. Britania Raya mengakhiri Perang Dunia I dengan kehilangan sekitar dua setengah juta jiwa dan utang nasional yang besar.[80] Setelah perang, Britania Raya menerima mandat Liga Bangsa-Bangsa atas bekas jajahan Jerman dan Utsmaniyah. Hal ini membuat Imperium Britania semakin luas, mencakup seperlima dari luas total bumi dan seperempat dari total populasi dunia pada saat itu.[81] Munculnya Nasionalisme Irlandia dan konflik yang terjadi selama tahun 1920-an mengakibatkan terpecahnya Irlandia pada tahun 1921.[82] Sebagai hasilnya, Negara Bebas Irlandia yang merdeka dengan status domini terbentuk pada tahun 1922, sedangkan Irlandia Utara tetap memilih untuk menjadi bagian dari Britania Raya.[83] Era Depresi Besar (1929-1932) terjadi ketika Britania Raya belum pulih sepenuhnya dari dampak peperangan dan menyebabkan munculnya kesusahan serta kerusuhan politik dan sosial di berbagai kota di Britania.[84]
Britania Raya adalah salah satu negara Sekutu dalam Perang Dunia II dan ikut serta dalam deklarasi pembentukan PBB. Setelah kekalahan sekutu Eropanya dalam tahun pertama perang, Britania Raya melanjutkan laga melawan Jerman, terutama dalam Pertempuran Britania dan Pertempuran Atlantik. Setelah kemenangannya, Britania Raya menjadi salah satu dari Tiga Kekuatan Besar yang bertemu untuk perencanaan dunia pasca perang dunia. Perang ini meninggalkan Britania Raya dalam keterpurukan. Keuangan negara runtuh. Bantuan Marshall dan pinjaman dari Amerika Serikat dan Kanada lah yang membantu Britania Raya dalam proses menuju pemulihan setelah Perang Dunia II.[85]
Map of the world. Canada, the eastern United States, countries in east Africa, India, most of Australasia, and some other countries are highlighted in pink.
Wilayah yang pada suatu masa pernah menjadi bagian dari Imperium Britania. Wilayah Seberang Laut Britania ditandai dengan garis bawah merah.
Partai Buruh yang berkuasa pada tahun-tahun pasca-perang dunia segera memulai program perubahan radikal, yang menghasilkan dampak yang signifikan terhadap kehidupan masyarakat Britania selama dekade berikutnya.[86] Di dalam negeri, industri-industri penting dan utilitas publik dinasionalisasi, Negara Kesejahteraan dibentuk, dan Layanan Kesehatan Nasional didirikan untuk mengelola kesehatan publik.[87] Menanggapi munculnya nasionalisme lokal, pemerintahan Partai Buruh menanggapinya dengan menerapkan kebijakan dekolonisasi negara-negara jajahan. Proses ini dimulai dengan pemberian kemerdekaan pada India dan Pakistan pada tahun 1947.[88] Selama tiga dekade berikutnya, sebagian besar negara-negara Imperium Britania yang diberi kemerdekaan dan menjadi negara berdaulat bergabung menjadi Negara-Negara Persemakmuran.
Meskipun peran politik Britania di kancah internasional menurun pasca terjadinya Krisis Suez pada tahun 1956, Britania Raya tetap menjadi salah satu dari lima negara anggota tetap Dewan Keamanan PBB dan merupakan negara ketiga yang mengembangkan senjata nuklir (dengan bom atom pertama diuji pada tahun 1952). Penyebaran internasional bahasa Inggris juga menunjukkan pengaruhnya yang masih [atau pernah] dominan di dunia, terutama dalam bidang sastra dan budaya. Sementara itu, pada tahun 1960-an, budaya populernya juga berkembang dan mempengaruhi dunia. Sebagai hasil dari kekurangan tenaga kerja pada tahun 1950, Pemerintah Britania menggalakkan dilakukannya migrasi besar-besaran dari Negara-Negara Persemakmuran. Hal ini menjadikan Britania sebagai negara multi-etnis selama dekade selanjutnya.[89] Pada tahun 1973, Britania Raya bergabung dengan Masyarakat Ekonomi Eropa (MEE), dan ketika MEE berganti nama menjadi Uni Eropa pada tahun 1992, Britania Raya mencatatkan diri sebagai salah satu dari 12 negara pendirinya. Pada akhir 1960-an dan seterusnya, di Irlandia Utara merebak kekerasan komunal dan paramiliter (juga mempengaruhi bagian lain dari Britania Raya dan Republik Irlandia). Peristiwa ini secara konvensional dikenal sebagai the Troubles. Peristiwa ini pada umumnya dianggap telah berakhir seiring dengan ditandatanganinya Persetujuan Belfast pada tahun 1998.[90][91][92]
Setelah periode lambatnya pertumbuhan ekonomi dan kemerosotan industri pada tahun 1970-an, Pemerintah Konservatif tahun 1980-an memulai kebijakan radikal deregulasi, khususnya dalam sektor keuangan, pasar tenaga kerja yang fleksibel, penjualan perusahaan-perusahaan negara (privatisasi), dan penarikan pajak kepada orang asing.[93] Sejak tahun 1984, dibantu dengan ditemukannya Minyak Laut Utara, Britania Raya mengalami era pertumbuhan ekonomi yang pesat.[94] Pada akhir abad ke-20 terjadi perubahan besar dalam Pemerintahan Britania Raya dengan pembentukan pemerintahan nasional bagi Irlandia Utara, Wales dan Skotlandia setelah dilakukannya referendum pra-legislatif,[95] serta penggabungan secara hukum pada Konvensi Eropa tentang Hak Asasi Manusia. Pada tahun 2000-an, terdapat kontroversi yang berlangsung di dalam negeri mengenai invasi militer Britania Raya ke luar negeri, khususnya ke Irak dan Afghanistan.[96]

Geografi

Topografi

Map of United Kingdom showing hilly regions to north and west, and flattest region in the south-east.
Topografi Britania Raya
Luas total dari Britania Raya adalah sekitar 243.610 km² (94,060 mil²). Negara ini menempati bagian utama dari Kepulauan Britania,[97] termasuk Pulau Britania Raya, seperenam dari Pulau Irlandia di barat laut dan beberapa pulau-pulau kecil yang mengelilinginya. Britania Raya terletak di antara Samudera Atlantik Utara dan Laut Utara. Pantai tenggaranya berjarak sekitar 35 kilometer (22 mil) dari pantai utara Perancis, yang dipisahkan oleh Selat Inggris.[98] Pada tahun 1993, 10% dari luas total kawasan Britania terdiri dari hutan, 46% digunakan sebagai kawasan padang rumput untuk kepentingan peternakan, sedangkan 25%-nya digunakan untuk tujuan pertanian.[99] Observatorium Kerajaan di Greenwich, London merupakan titik pusat dari Meridian Utama.
Britania Raya terletak di antara 49° sampai 61° lintang utara, dan 9° BB sampai 2° BT. Irlandia Utara berbagi perbatasan darat sepanjang 360-kilometer (224 mil) dengan Republik Irlandia.[98] Britania Raya mempunyai garis pantai sepanjang 17.820 kilometer (11,073 mil).[100] Negara ini dihubungkan ke benua Eropa oleh Terowongan Channel, terowongan bawah laut sepanjang 50 kilometer (31 mil) (38 kilometer (24 mil) di bawah laut). Terowongan ini merupakan terowongan bawah laut terpanjang di dunia.[101]
Inggris menempati separo lebih dari total luas Britania Raya, dengan luas sekitar 130.395 km² (50,350 mil²).[102] Sebagian besar topografi Inggris terdiri dari dataran rendah,[99] dengan kawasan pegunungan berada di barat laut garis Tees-Exe, termasuk Pergunungan Cumbria di sepanjang Danau District, Pennines dan bukit kapur di Puncak District, Exmoor, dan Dartmoor. Sungai-sungai dan muara utama di Inggris adalah Sungai Thames, Sungai Severn dan Humber. Gunung tertinggi di Inggris adalah gunung Scafell Pike (978 m (3,209 kaki)) yang berlokasi di Danau District. Sungai utamanya adalah Severn, Thames, Humber, Tees, Tyne, Tweed, Avon, Exe dan Mersey.[99]
A view of Ben Nevis in the distance, fronted by rolling plains
Ben Nevis di Skotlandia adalah puncak tertinggi di Kepulauan Britania.
Skotlandia menempati kurang lebih sepertiga dari total luas Britania Raya, dengan luas 78.772 km² (30,410 mil²),[103] termasuk pulau-pulau yang jumlahnya hampir delapan ratus pulau,[104] terutama di sebelah barat dan utara dari daratan utama Britania. Pulau-pulau ini diantaranya Hebrides, Orkney, dan Shetland. Topografi Skotlandia agak menonjol karena adanya Sesar Batas Dataran Tinggi (Highland Boundary Fault), sebuah sesar patahan geologi yang membentang dari Isle of Arran di bagian barat hingga ke Stonehaven di sebelah timur.[105] Garis sesar ini juga memisahkan Skotlandia menjadi dua wilayah yang saling berbeda, yaitu dataran tinggi di utara dan barat dan dataran rendah di bagian selatan dan timur. Wilayah dataran tinggi topografinya lebih kasar dan mencakup sebagian besar tanah pegunungan Skotlandia, termasuk Ben Nevis (1.343 m (4,406 kaki)), yang merupakan puncak tertinggi di Kepulauan Britania.[106] Sedangkan wilayah dataran rendah topografinya lebih rata, terutama yang berada di kawasan antara Firth of Clyde dan Firth of Forth yang dikenal sebagai Central Belt, dan disinilah terletak sebagian besar penduduk Skotlandia, termasuk kota terbesar, Glasgow, dan ibu kota serta pusat pemerintahan Skotlandia, Edinburgh.
Wales menempati kurang lebih sepersepuluh dari luas total Britania Raya, dengan luas sekitar 20.779 km² (8,020 mil²).[107] Topografi Wales sebagian besar bergunung-gunung, cuma kawasan Wales Selatan yang kurang gunungnya dibandingkan dengan Wales Utara dan Tengah. Kawasan kependudukan dan perindustrian utama terletak di Wales Selatan, yang meliputi kota-kota di pesisir pantai seperti Cardiff, Swansea dan Newport, serta juga kawasan South Wales Valleys di sebelah utara kota-kota tersebut. Gunung-gunung tertinggi di Wales berada di Snowdonia, termasuk gunung Snowdon (bahasa Wales: Yr Wyddfa), dengan ketinggian sekitar 1.085 m (3,560 kaki) dan merupakan puncak tertinggi di Wales.[99] Terdapat 14 (atau 15) gunung di Wales yang tingginya mencapai 3.000 kaki (914 m). Gunung-gunung ini secara kolektif dikenal dengan sebutan Welsh 3000s. Wales memiliki garis pantai sepanjang lebih dari 1.200 km (750 mil). Terdapat beberapa pulau yang lokasinya berdekatan dengan daratan Wales; yang terbesar adalah Anglesey (Ynys Môn) di barat laut.
Irlandia Utara hanya menempati 14.160 km² (5,470 mil²) dari luas total Britania Raya dan sebagian besar topografinya terdiri dari perbukitan. Kawasan ini juga mencakup danau Lough Neagh (388 km² (150 mil²)), yang merupakan danau terbesar di Britania Raya dan Pulau Irlandia.[108] Puncak tertinggi di Irlandia Utara adalah Slieve Donard pada ketinggian 852 m (2,795 kaki) di Pegunungan Mourne.[99]

Iklim

Britania Raya memiliki iklim subtropis, dengan curah hujan berlimpah sepanjang tahun.[98] Suhunya bervariasi, menyesuaikan dengan musim tetapi jarang turun di bawah −11 °C (12 °F) atau melampaui 35 °C (95 °F).[109] Angin pada umumnya datang dari arah barat daya, seringkali membawa cuaca yang sedang dan lembap dari Samudera Atlantik.[98] Bagian timur merupakan wilayah yang paling kering karena terlindung dari angin ini. Arus Atlantik yang dihangatkan oleh Arus Gulf menghantarkan cuaca musim dingin yang sedang, terutama di wilayah bagian barat, dimana musim dinginnya pada umumnya lembap, khususnya di dataran tinggi. Musim panas paling panas terjadi di bagian tenggara Inggris yang lokasinya paling dekat dengan benua Eropa, sedangkan yang paling sejuk terdapat di wilayah bagian utara. Salju padat biasanya turun pada musim dingin dan awal musim semi di dataran tinggi, namun jarang sekali salju padat yang turun di wilayah yang bukan dataran tinggi.[110]

Politik

Elderly lady with a yellow hat and grey hair is smiling in outdoor setting.
Elizabeth II, Ratu Britania Raya dan Negara-Negara Persemakmuran lainnya.
Britania Raya adalah sebuah negara kesatuan di bawah monarki konstitusional. Ratu Elizabeth II merupakan kepala negara Britania Raya dan juga 15 Negara-Negara Persemakmuran lainnya. Kerajaan memiliki "hak untuk mengkonsultasikan, hak untuk menganjurkan dan hak untuk memperingatkan."[135] Konstitusi Britania Raya bersifat tidak terkode (uncodified constitution),[136] yang merupakan salah satu dari tiga negara di dunia yang menggunakan sistem ini.[catatan 8] Oleh sebab itu, konstitusi Britania Raya sebagian besar terdiri dari sumber tertulis yang berbeda-beda, termasuk undang-undang, preseden ketetapan hakim, serta perjanjian internasional dan konvensi konstitusional. Karena tidak adanya perbedaan teknis antara undang-undang biasa dengan "undang-undang konstitusional", Parlemen Britania Raya dapat melakukan "reformasi konstitusi" hanya dengan mengesahkan Akta Parlemen, dan dengan demikian memiliki kekuasaan untuk mengubah atau menghapus hampir semua unsur tertulis ataupun yang tidak tertulis dalam konstitusi. Namun, tidak ada parlemen yang boleh mengesahkan undang-undang yang tidak bisa diubah oleh parlemen di masa depan.[137]

Pemerintahan

Britania Raya memiliki sistem pemerintahan parlementer yang berlandaskan pada sistem Westminster yang telah ditiru di seluruh dunia sebagai warisan dari Imperium Britania. Parlemen Britania Raya yang bersidang di Istana Westminster terdiri dari dua kamar (dewan), yaitu Dewan Rakyat (House of Commons) yang beranggotakan anggota terpilih, dan Dewan Pertuanan (House of Lords) yang beranggotakan anggota terlantik. Setiap Rancangan Undang-Undang (RUU) yang disahkan membutuhkan Persetujuan Kerajaan (Royal Assent) supaya bisa menjadi undang-undang baru.
Posisi Perdana Menteri selaku Kepala Pemerintahan Britania Raya,[138] dipegang oleh seorang anggota parlemen yang mampu meraih kepercayaan dari mayoritas anggota House of Commons. Biasanya yang memperoleh kepercayaan ini adalah pemimpin partai politik terbesar di kamar (dewan) itu. Perdana Menteri beserta kabinetnya dilantik secara resmi oleh Ratu untuk membentuk Pemerintahan Baginda (Her Majesty’s Government). Namun, sebenarnya Perdana Menterilah yang memilih menteri-menterinya, dan secara konvensional Ratu menghormati pilihan Perdana Menteri tersebut.[139]
Large sand-coloured building of Gothic design beside brown river and road bridge. The building has several large towers, including large clock-tower.
Istana Westminster, tempat bersidang dua dewan kamar Parlemen Britania Raya.
Anggota kabinet lazimnya dipilih dari kalangan anggota partai Perdana Menteri di kedua kamar, kebanyakan berasal dari Dewan Rakyat, yang harus mereka pertanggungjawabkan. Kekuasaan eksekutif dijalankan oleh Perdana Menteri dan Kabinet, mereka semua disumpah di hadapan Dewan Privy Britania Raya (Privy Council of the United Kingdom), dan dinobatkan menjadi Menteri Mahkota (Ministers of the Crown). Rt. Hon. David Cameron, pemimpin Partai Konservatif, memegang jabatan Perdana Menteri, Bendahara Agung dan Menteri Pelayanan Sipil sejak 11 Mei 2010.[140] Untuk pemilihan anggota Dewan Rakyat, Britania Raya saat ini terbagi menjadi 650 daerah pemilihan.[141] Masing-masing daerah pemilihan memilih seorang anggota parlemen dengan cara "pluralitas sederhana (simple plurality voting system). Pemilihan umum diadakan oleh Kerajaan atas nasehat dari Perdana Menteri. Akta Parlemen 1911 dan 1949 mewajibkan pemilu baru diadakan dengan waktu tidak lebih lima tahun berselang dari pemilu sebelumnya.[142]
Tiga partai politik utama di Britania Raya adalah Partai Konservatif, Partai Buruh, dan Liberal Demokratik. Dalam Pemilihan Umum Britania Raya 2010, tiga partai tersebut berhasil memenangkan 622 dari 650 kursi di Dewan Rakyat,[143] dengan rincian: 621 kursi diperoleh dari pemilu, dan satu kursi berasal dari hasil pemilu kecil yang tertunda di Thirsk dan Malton.[144] Kursi-kursi yang selebihnya diraih oleh partai-partai kecil yang hanya bertanding di kawasan tertentu saja, yaitu Partai Nasional Skotlandia (hanya di Skotlandia), Plaid Cymru (hanya di Wales), dan Partai Buruh dan Demokratik Sosial, Partai Kesatuan Demokratik, Partai Kesatuan Ulster, dan Sinn Féin (hanya di Irlandia Utara, namun Sinn Féin juga bertanding dalam Pemilu di Republik Irlandia). Sesuai dengan kebijakan partai, tidak ada anggota parlemen terpilih dari partai Sinn Féin yang pernah menghadiri Dewan Rakyat untuk berbicara atas nama daerah pemilihan mereka karena anggota parlemen diharuskan untuk mengambil sumpah setia kepada Ratu (yang mana hal ini ditentang oleh Sinn Féin). Meskipun demikian, para anggota parlemen yang berasal dari Sinn Féin (saat ini berjumlah lima orang) masih diperkenankan untuk mempergunakan fasilitas kantor yang tersedia di Westminster sejak tahun 2002.[145] Untuk pemilihan Parlemen Eropa, Britania Raya saat ini diwakili oleh 72 anggota parlemen yang terpilih di 12 daerah pemilihan multi-anggota.[146]

Posting Komentar

0 Komentar